Senin, 25 Juli 2011

alhamdulillah


Betapa Allah SWT sangat mengistimewakan aku

                Allahamdulillahirabbil’alamin. Ayah dan ibuku telah menjadikan aku seorang muslim sejak lahir. Benar-benar keistimewaan yang besar dari Allah yang diberikan padaku. Allahamdulillah. Alhamdulillah lagi, walau tidak sedari dulu setidaknya kini aku sadar betapa Allah sangat mengistimewakanku. Allah telah memberikan padaku sesuatu yang sangat indah yaitu keluarga. Fiuuuh,, betapa aku sangat bahagia dibuat-Nya. Keluargaku yang sederhana tapi penuh dengan cinta. Aku mempunyai seorang ibu yang betapa aku sangat mengaguminya. Beliau sangat tegar, pantang menyerah, dan semangatnya begitu besar. Ibuku adalah ekonom terkerrren di dunia  dan ibuku adalah psikolog pribadi terhandal yang kutau. Sangat luar biasa. Pemikirannya sangat jauh kedepan. Bahkan kata ayahku, pemikiran ibuku lebih jauh dibandingkan usianya. Subhanallah. Seseorang yang sangat mengerti aku. Seseorang yang mengajarkanku tentang arti seorang sahabat yang sebenarnya. Seseorang yang dalam suka-dukanya selalu memnjatkan doa untukku. Masya Allah. Betapa bahagianya menjadi aku, dimana ibuku kerap kali mengatakan bahwa aku adalah kekuatannya. Bahwa aku adalh senyumnya. Terharu ketika ibuku mengucapkan terimakasih karena aku telah menjadi semangat hidupnya. Bahkan itu seharusnya aku yang mengucapkan.
                Ayahku, yang sangat menyayangiku dan sangat dekat denganku. Di mana ketika ayahku sakit, beliau selalu meminta aku dan kakakku untuk menemaninya. Agar selalu dekat dengannya. Kakakku, seseorang yang menjadi salah satu inspirasi dalam hidupku. Kata kakak, jadilah orang yang apa adanya, jadilah orang yang apapun yang diucapkan sesuai dengan kemampuan dirinya. Ketika ya katakan ya, ketika tidak katakan tidak, ketika punya katakan punya, begitu juga sebaliknya. Itu sangat mempengaruhi hidup seseorang.
                Alhamdulillah, karena kini aku berada di SMA N 1 Yogyakarta dimana banyak orang-orang yang mengagumkan disini. Pemikirannya, cara sosialisasinya, dan banyak lagi. Alhamdulillah, dengan menjadi siswi SMA N 1 Yyogyakarta aku hanya menempuh jarak 1,5 kilo dengan perpindahan 2 kilo. Dalam waktu 5 menit, aku telah sampai disekolah. Setidaknya itu mengurangi masalahku. Karena setelah kupikir pikir, dengan keadaan sekarang  jarak yang  jauh akan sedikit menyulitkan. 
                Bio:
                Aku adalah Sandira Ultra Utami. An ordinary girl. Biasa saja. Tapi betapa aku sangat istimewa ternyata. Tapi alhamdulillah aku tidak jelek. Hehehe...hanya sedikit manis dan sedikit cantik ( narsis tenan nek  iki). Walau begitu aku sangat bersyukur. Aku tak dapat membayangkan bagaimana jadinya jika kecantikanku melebihi bidadari si surga. Jika begitu, aku akan dikejar-kejar ribuan couo-couo baik yang ganteng maupun tidak. Aku akan sibuk dengan pemotretan disana sini. Harus jumpa fans, berfoto ria, dan tanda tangan disana sini dan itu berarti aku harus buka pabrik pulpen dengan merek pesawat. Hehehe...malah ngopo iki. Alhamdulillah paras aku seperti ini, jika aku mengalahkan bidadari maka kahyangan akan geger dan jika aku mengalahkan bidadari maka aku akan sibuk dengan segala kegiatanku hingga aku tak sempat untuk sekedar mencium tangan ibu, ayah, dan kakakku saat aku akan berangkat sekolah. Dan jika aku secantik bidadari, maka aku bisa saja menyakiti hati para ukhti ku karna hanya aku yang menjadi pusat perhatian, dan aku mengambil semua hak mereka untuk merasakan cinta dan dicintai sebab semua ikhwan hanya akan mencintaiku. Btw, cah cilik ngomongke cinta durung wangun. Alhamdulillah.
                Alhamdulillah, aku punya keluarga yang sederhana bahagia. Jika aku orang kaya mungkin saja aku tak dapat melihat yang tak seberuntung aku. Bayangkan, jika aku adalah anak konglomerat maka aku tinggal gesek saat melakukan pembayaran. Jika begitu, aku tak akan tau susahnya mencari uang. Jika begitu, aku tak dapat menghargai orang. Betapa Allah mengistimewakan aku, yang harus dengan berjuang untuk dapat bertahan. Alhamdulillah, tak ada pembantu dirumah. Dengan begitu, secara tidak sadar aku selalu berlatih sabar. Sabar ketika pulang sekolah, sore-sore menjelang magrib aku baru sampai dirumah setelah pulang dari mengikuti majelis ilmu di sekolahku tercintee dan aku melihat cucian kotor bejibun dan harus segera dicuci. Senangnya, karena aku masih dapat merasakan dinginya angin cucian. Hahaha. Bisa maen air. Tak lupa ku panjatkan doa, “Ya Allah, semoga aku gak masuk angin. Amin”. Hihihi.
                Sandira-->sekolah-->harus belajar. Kenapa harus belajar? Mungkin karena aku bukan dalam golongan 100 orang-orang briliant di dunia ini. Tak apalah. Alamdulillah, karena menurutku seseorang yang menggapai apapun dengan perjuangan itulah seseorang yang dapat merasakan arti kehidupan. Diresapi, di rasakan, di perjuangkan. Setidaknya, aku belajar menghargai seseorang. Akan bertanya bagaimana caranya mengerjakan soal Pak Yon, Pak Ris, Bu Karsini, dan banyak lagi. Setidaknya aku belajar berlapang dada, mengakui kehebatan orang lain. Semoga, aku bisa suskses nantinya agar dapat memberikan hal yang indah bagi kedua orangtuaku di hari tuanya. Menikmat hasil keringat mereka yang terkuras tuk membuatku mempunyai hidup yang lebih baik. Walau aku tau itupun tak seberapa. Semoga Allah meridhoi. Amin .
                Akhirnya, alhamdulillah. Walau aku tak secantik bidadari, tak sekaya keluarga Bakrie, tak setenar Justin Biber, tak sebriliant Albert Einstein ternyata Allah SWT sangat sangat mengistimewakan aku. Apa yang kita pandang itu tak selalu kelemahan tapi tanpa sadar itu adalah suatu keistimewaan bagi kita. Tergantung bagaimana kita memaknainya. Seperti aku, dengan segala yang ada di atas tadi, aku tak perlu repot-repot menyeleksi banyak orang tuk menjadi sahabat atau temanku. Karena siapapun yang menjadi sahabat dan teman-temanku itulah orang-orang yang menerimaku apa adanya. Menerimaku dengan menjadi diriuk sendiri. Terimakasih wahai Allah, engkau telah menberi aku banyak keistimewaan. Alamdulillah :D
                Jadi, seberapa istimewakah anda?

Special thanks:
Allah SWT, tak terkira indahnya
Muhammad SAW, yang telah menjadi rahmat bagi seluruh alam semesta
Al Qur’an, yang memberi jalan terang
Islam, yang akan membawaku ke surga. Amiiiiiin ya rab.
Ibu, yang menjadi kekuatan hidupku
Ayah, yang menjadi idolaku
Kakak, inspirasiku. Love u
Sahabatku sejak di TK ABA Wirobrajan 3
Sahabaku, sejak di  SD Muh. Wirobrajan 3 yang udah kayak keluarga
Sahabatku, sejak di SMP N 5 tercinta, kalian amzing . muach
Sahabatku, sejak di SMA N 1 Teladan tercinta. Terimakasih akhi ukhti. Syukron.
Temen-temen semua, yang telah memberiku kesempatan untuk belajar mengerti orang lain dan belajar gak egois
Yogyakarta, semoga selalu damai
Indonesia, semoga segera menjadi negara yang bersih. Amin

1 komentar:

  1. keren bangeeeet, sepertinya tulisanmu bisa mengubah duniaku. tak pikir-pikir sik, gue berubaah, oh no!

    BalasHapus